Senin, 21 Maret 2016

JOGJA Ngagenin







Ada banyak hal yang membuat Jogja menjadi salah satu destinasi wisata fovorit di Indonesia. Tidak seperti tempat lainnya yang dipoles begitu rupa untuk mengundang wisatawan datang. Jogja ada dengan apa adanya, dengan kesederhanaan kotanya yang sudah tercipta sejak dulu kala. Budaya, kesederhanaan khas Jawa, sejarah, serta predikatnya sebagai daerah istimewa menjadikan Jogja selalu masuk dalam visit-list saat liburan.

Siapapun yang pernah berkunjung atau belajar di Jogja pasti akan rindu untuk kembali lagi kota gudeg ini. Diantara banyak hal yang membuat Jogja ngangenin, saya merangkum dalam 5 Hal yang Bikin Jogja Selalu Ngangenin, diantaranya:

Angkringan is number one. Angkringan adalah semacam warung makan gerobak di pinggir jalan, beratap terpal dan tempat duduk seadanya berupa lincak ataupun lesehan. Keberadaan angkringan bisa dimana saja. Di gang-gang kampung, pinggir jalan raya, depan ruko hingga menyewa sebuah kios. Menu yang disajikan di angkringan adalah menu-menu rakyat yang harganya murah meriah. Aneka makanan seperti nasi kucing, tahu, tempe, sate usus, sate keong, teh, jeruk, jahe sampai mie rebus bisa didapatkan di angkringan.

Model Angkringan Modern
Seluruh masyarakat Jogja baik pelajar, pekerja sampai pengusaha menjadikan angkringan sebagai tempat untuk nongkrong, bersantai, becanda, sampai diskusi. Keramahtamahan penjual angkringan menjadi salah satu daya tarik yang tak bisa ditawar. Beberapa angkringan bahkan dijadikan tempat nongkrong para wisatawan, mahasiswa dan komunitas tertentu di Jogja. Sebagai contoh adalah angkringan wijilan, kopi jos lek man, angkringan medari dan masih banyak lagi.
2. Burjo 24 Jam
Bagi yang belum tau, warung burjo singkatan dari bubur kacang ijo. Disini menyediakan panganan seperti bubur kacang ijo, mie instan, nasi sayur, nasi telur, nasi sarden, dan gorengan. Untuk minuman, ada berbagai jenis seperti jeruk, teh, kopi, susu, jahe, minuman berenergi, minuman berkarbonasi, dan sirup.
Salah satu keunggulan warung burjo daripada angkringan adalah burjo buka 24 jam. Bagi mahasiswa, yang kadang jam makannya tidak beraturan karena tuntutan ‘profesi’, warung burjo yang buka 24 jam ini bisa jadi semacam penyelamat.
Bisa dikatakan Jogja adalah gudangnya seniman. Saat anda sedang jalan-jalan di Malioboro pada siang hari, Anda akan menemukan pelukis-pelukis jalanan yang kualitasnya tidak bisa dipandang sebelah mata. Goresan-goresan pensil di atas kertas menjadi pemandangan menarik yang jarang ditemui di kota lain. Apalagi apabila Anda jalan-jalan di Malioboro pada malam hari, kamu akan menemukan beberapa pengamen jalanan yang sedang mendendangkan lagu untuk menghibur para pengunjung Malioboro, salah satunya adalah Musisi Angklung Malioboro.
Kelompok musisi jalanan ini akan memainkan lagu-lagu yang sudah diaransemen ulang hanya dengan dimainkan dengan alat musik angklung dan perkusi ala kadarnya namun enak didengar. Bahkan mereka tidak sungkan-sungkan mengajak pengunjung Malioboro bergoyang menikmati malam bersama mereka. Saat para pengunjung ikut berjoget, sudah bisa dipastikan Jalan Malioboro yang digunakan sebagai jalur andong jadi padat.

Tidak hanya wisatawan lokal saja yang berkerumun menikmati dendang lagu musisi jalanan ini. Wisatawan asing pun berdecak kagum dan memberikan tepuk tangan saat sebuah lagu selesai dibawakan.
Mulai sore orang sudah berduyun-duyun untuk bernarsis ria dengan background Tugu Jogja. Tugu kebanggaan warga Kota Jogja ini selalu diramaikan oleh sekumpulan wisatawan atau pelajar yang ingin mengabadikan momen indah di Jogja. Tidak hanya wisatawan dan pelajar, ternyata hal ini sudah dilakukan sejak lama. Saya menemukan sebuah foto di kompasiana.com, ada sebuah foto tentara penjajah Belanda yang sedang foto narsis di Tugu Jogja. Foto tersebut diambil pada tahun 1949.

Foto di Tugu Jogja Th 1949
Alun-alun Kidul menjadi salah satu magnet wisatawan untuk kembali lagi kesini. Pagi sampe sore terhitung sepi pengunjung, tapi setelah maghrib lihat saja, orang berduyun-duyun untuk datang ke sini. Untuk akhir pekan pun sudah pasti Anda akan kebingungan mencari tempat untuk parkir kendaraan.
Di alun-alun kidul menawarkan pesona yang tiada banding, diantaranya adalah becak hias, kitiran, lesehan sampai permainan masangin. Aturan Masangin sangat sederhana, tutup kedua mata dengan kain dan berjalan dari ujung dekat trotoar sampai menembus area di antara dua pohon beringin yang berada di tengah Alun alun Kidul. Katanya, barang siapa yang mampu melewatinya, segala keinginan akan terwujud.
Suasana seperti 5 hal diatas sangat Jogja banget. Saat kita sudah meninggalkan Jogja, kadang kita merasa rindu dengan angkringannya, burjo 24 jam, jalan malioboro dan atraksi pengamennya, tugu jogja dan mencoba lagi permainan masangin di alun-alun kidul.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar